Walau nasyid udah lama,tapi inilah Nasyid yang sering menemaniku akhir akhir ini....
Tiap mendengarkannya ,masya Allah pengen rasanya berlinang airmata ini,...
teringat kerumitan hati yang menghampiri akhir akhir ini..
lelah....rasanya menaruh simpati jika belum waktunya....
pasrah dan tawakal kepadaMU semua rasa ini.....ingin tak kuulang lagi kebodohan hati...seelok apapun dia,lindungilah hamba dari kebodohan itu.....
Mengemis kasih
Album : Gema Alam
Munsyid : Raihan
Tuhan dulu pernah aku menagih simpati
Kepada manusia yang alpa jua buta
Lalu terseretlah aku dilorong gelisah
Luka hati yang berdarah kini jadi kian parah
Semalam sudah sampai kepenghujungnya
Kisah seribu duka ku harap sudah berlalu
Tak ingin lagi kuulangi kembali
Kerak dosa yang mengiris hati
Tuhan dosa ku menggunung tinggi
Tapi rahmat-Mu melangit luas
Harga selautan syukurku
Hanyalah setitik nikmat-Mu di bumi
Tuhan walau taubat sering kumungkir
Namun pengampunan-Mu tak pernah bertepi
Bila selangkah kurapat pada-Mu
Seribu langkah Kau rapat padaku
Kamis, 31 Desember 2009
Selasa, 29 Desember 2009
Kerumitan Hati

Tak selamanya hal ini berarti dan bahkan telah mengungkung sang diri...
Semesta tolong puitiskan keluhan ini..
Bunga telah mekar tapi aku belum bisa memetiknya...
Karena bunga berada di lembah sedang aku ditengah samudera...
Tapi tak apalah...kadang angin pasang membawaku ke tepian ...
aku...lelah...
hati tanpa mata yang buta dibinasakan racun yang begitu kuat...
Racun syahwat yang begitu kental dengan senyawa yang begitu melenakan..
semuanya atasnama cinta...dan aku pun takut terbius,terbawa...
Kuperjuangkan diriku diatas kebimbangan berisikan fitnah dan keinginan yang begitu menekan..
Pucuk pucuk sesal seakan datang membawa kesia-siaan...
aku tak bisa terus terusan menahan goncangan...
aku lemah...jika tak dibantu dikuatkan...
Duhai angin...sampaikan risalah yang suci ke lubuk hati lewat lembutmu..
Biar semua tahu,aku rindu akan kesucian cinta yang diridhoi-NYA...
Cinta bukanlah permainan,bukan pula dongeng manis sesaat,...
Cinta bagaikan lagit sore yang menanti datangnya bintang senja...
Selalu pasti dan selalu suci..
Aku tersudut lewat kerumitan yang tak beralasan..
Ya ALLAH tolong ampuni hamba,...
Terlalu lemahnya hamba..
Terlalu bodoh hamba untuk bisa membedakan
Antara fitrah kesucian dengan nafsu yang menghancurkan...
Tapi aku tak ingin semua jadi percuma..
Ada saatnya aku mengungkapkannya nanti...
rasa yang tak terucap,rasa yang membawa kehormatan..
Apakah artinya cinta jika tak dibalut dengan kesucian...
Hanya kan jadi cerita ego terbuang tak bermakna...
Aku ingin mencintaiMU,selalu....
dan merindu cinta dijalanMU..
tak ingin libatkan cerita yang menjadikanku bodoh dan tersiksa..
lewat nuansa asmara yang membinasakan..
Na’udzubillah....Na’udzubillah...
Lindungi hamba ya Rabb...
Kurindukan nuansa dijalanMU
Dinda yang menanti dan mempercayaiku sebagai imam yang bertanggung jawab dunia dan akhirat atasnya...
Kurindukan penyempurnaan setengah agamaku..
Lewat seorang yang akan membawakanku kedamaian hati dan perasaan..
Seorang yang membawa perubahan yang mendekatkan..
kepadaMU...
mencandaiku disore hari,menyayangiku sepenuh hati,
menemaniku di saat ku futur ,disaat ku menepi...
sabar menunjukkan jalan yang suci..
menyenangkanku disaat lelah..yang manis membahagiakan...
tak pernah pergi di saat ku terpuruk..
tak pernah lupa akan perhatian...
menguatkanku di jalan jihad..
membantuku menangkal fitnah syahwat..
kurindu dia Ya Rabb,
bunga.....itu....
( maaf jika maknanya agak prematur,..ini hanya curhatan yang mungkin mewakili perasaan pada suatu waktu ...hehehehe pinter ngeles yah....astagfirullah..)
Senin, 28 Desember 2009
Nayla dan Keajaiban Kecilnya.

Nayla berangkat sekolah dulu ya mak,...!!!
nyaring teriakan Nayla, bergema ke seluruh penjuru bumi menyambut pagi...
Dan emak dengan lembut tersenyum sambil mengecup kening Nayla
“iya sayang,...hati hati di jalan...jangan bandel di sekolah yah...”
.......
Tapi suara suara itu menguap seiring waktu dan takdir yang berlalu...
Nayla tetaplah Nayla...
Bedanya tak ada lagi suara yang kini menjadi sebuah kenangan baginya...
Nayla sekarang sendiri...
Menghadapi laju hidup yang kian berakhir tak pasti...
emak telah pergi,abah juga telah pergi...
Tetes air mata Nayla subuh itu mengantarkan doa syahdunya..
Dikeheningan ia memohon ampunan pada Allah untuk kedua orang tuanya yang sekarang sudah tak bisa lagi bersamanya..
Nayla tetaplah Nayla...
Gadis kecil yang tegar...walau hidup menamparnya begitu keras..
Takdir melukai hati mungilnya, dengan sayatan yang begitu dalam..
Tapi satu hal,keajaiban kecilnya tak akan pernah hilang...
..........
Nayla bersiap berangkat sekolah...ia tetap tersenyum tulus pada dunia..
Senyumnya begitu manis...
Semangatnya tak pernah padam,tetap berpijar walau seperti lilin di tengah-tengah derasnya hujan..
Nayla takkan menyerah..
Ia harus tetap sekolah..Lagian hari ini ia harus ulangan matematika..
Pelajaran kesukaannya,..ia mau pertahankan nilainya seperti tes yang lalu...
Tak lupa ia siapkan uang hasil dari sisa mengamen kemarin sore, untuk bayar satu buku pelajaran yang hari ini wajib ia bayar,walau harus diangsur...
Nayla melenggang menempuh jalan harap dan asa...
Melewati tepian-tepian orang orang tersisihkan...
Nayla berlari menuju gerbang sekolah bersama mimpi-mimpi besarnya..
Yang ia percaya pasti bisa jadi nyata..
Gadis sekecil itu seharusnya belum pantas bermimpi..
Gadis sekecil itu seharusnya baru saatnya bermain dengan boneka beruang dan teman teman hayalannya...
Tapi tidak bagi Nayla...
Ia harus berharap dan terus berharap,belajar menantang hidup..
Berteriak di telinga sang takdir,berusaha...berusaha tetap berteriak....
Walau suara lirihnya sering tak dipedulikan,
walau suara lembutnya terdistorsi raungan ketidakadilan...tapi ia terus berteriak,bersenandung,bernyanyi dan segala hal yang ia lakukkan yang menyatakan ...”akulah Nayla,gadis kecil yang kelak akan menjadi orang bermakna....”
Sepulang sekolah tak ada kata istirahat baginya...
Adzan dzuhur telah menggema,ia sejukkan harapannya disiang itu..
Doa akan mengawali petualangan sorenya..”Ya,Allah berikanlah aku uang lima belas ribu saja buat bayar uang semesteran seminggu lagi Ya,...”
Doanya bernuansa di sejuknya angin dan binarnya mentari siang itu
Setelah itu ia ambil gitar rapuh yang selalu menemaninya mencari kepingan demi kepingan harapan...
Tak lupa ia masukkan mukena lusuhnya di tas sekolah yang telah ia keluarkan isi bukunya...
tas kumal yang senantiasa menemaninya sekolah dan berpetualang..
Tampaknya hari ini ia akan berpetualang sampai isya tiba...
Takut tak sempat pulang ke rumah buat sholat...
Nayla...tetaplah Nayla....
Nyanyian kecilnya,menggema bahkan sampai menggetarkan langit dan kantung-kantung kepastian....
Nayla.....berlarilah...
Aku percaya padamu....aku berdoa untukmu...
Aku berharap bersamamu.....
Engkau tak sendirian...
Ada semiliar nyanyian doa penuh harapan..
Dari anak-anak pilihan sepertimu...
Pegang erat mimpimu....
Dan percayalah...
ALLAH sayang padamu.....
( puisi ini untuk nayla-nayla yang saat ini sedang bermimpi sambil mendendangkan sebuah lagu di perempatan perampatan jalan,di terminal,di bus kota......buat : teman teman anak jalanan di seluruh penjuru negeri..,)
Jumat, 25 Desember 2009
Jalan Taubat

Walau ku tak bisa menangis
tapi aku pilu melihat hatiku yang terlilit perih...
karena ku jauh dari-MU,..
walau ku malu memohon..
tapi aku butuh Engkau....
Karena aku sangat lemah dan kelu....
Jika ini adalah jalan panjang,pastikan padaku dimana ujungnya
Dan bantulah aku melupakan pangkalnya......
Sepi ditemani serpihan sesal yang datang perlahan lalu menikam...
Dan yang ku kesal harus mendengar sang iblis tertawa menang...
Ampuni aku ya Rabb,...ku mohon bukakan pintumu,...
Aku tak bisa lagi mengetuknya lebih lama...
Karena diluar sini sangat dingin dan pekat..
Jangan biarkan aku mati tanpa terlebih dahulu bersaksi bahwa Engkaulah Segalanya bagiku....
Ku mohon peluk aku Ya Rabb,ku butuh sayangMU,...
Walau aku hanya sehelai rumput mengering dan kerdil di antara padang belukar yang begitu luasnya...
ku tak peduli......
Jika Engkau marah padaku..
Dan mengabaikanku....
Lalu Kepada siapa lagi aku harus memohon,,kepada siapa lagi aku meminta kasih sayang,......
Tapi Engkau tetap tersenyum padaku....walau ku telah menyakiti MU..tak akan ku ulang...tak akan ku ulang.....tak mau ku ulang......ku mohon bukakan pintuMU....Ampun Ya Rabb....Ampun.......
Illaahii lastu lil firdausi ahlaan, wa laa aqwaa 'alaa naaril jahiimi
Fa hablii taubatan waghfir zunuubii , fa innaka ghaafirudzdzambil 'azhiimi
Dzunuubii mitslu a'daadir rimaali, fa hablii taubatan yaa dzaaljalaali
Wa 'umrii naaqishun fii kulli yaumi wa dzambii zaa-idun kaifah timaali
Ilaahii 'abdukal 'aashii ataaka muqirran bidzdzunuubi wa qad da'aaka
Fa in taghfir fa anta lidzaaka ahlun wa in tathrud faman narjuu siwaa
Peri kecil itu bernama....(untitled)
Taman langit melayang ditiup angin sore yang mulai membelai..
Dan engkau ada disana....
Hamparan rumput yang ceria menghijau..di hamburan putik-putik bunga yang kebanyakan berwarna pink....
Dan ada engkau disitu..
Yeng perlahan mengepakkan sayap..yang sedang merajut benang-benang cita...yang sedang mendengar sang hidup mendongengkan cerita....
Harmoni taman sebiru langkah yang semakin hari semakin berlari....
Tapi masa ini adalah detik nan indah...,tempat mencari kepingan dan menuliskan huruf-huruf takdir kita...
Arak awan membawa labirin yang suatu hari pasti kan terurai...
Harapan akan ada bila kau harapkan...
Mimpi kan terwujud jika kau bersujud memohon,dan mulai bergerak tanpa ragu tanpa lunglai...
Taman selalu ada disini menjadi tempat istirahatmu dan pasti aku kan menjaganya...
Terbanglah adinda kecilku...,kuatkan tulang-tulang sayapmu...
Keindahan akan mewarnai jika sang hati mulai menari...
Yang Maha Cinta akan tersenyum jika melihatmu berjuang menjaga kesucianmu ,ketataanmu..
Hingga pada suatu saat nanti...DIA akan meanugerahi taman yang sesungguhnya...taman Jannah yang kita semua rindukan dan kau akan menjadi salah satu bidadarinya.....
Adindaku.....
Hari mungkin tak selamanya berkesan....
Kadang matahari berbinar terlalu pijar karena mega yang enggan menyapa..
Kadang hujan terlalu deras memancar karena rahmat yang banyak ditukar dengan kebodohan...
Tapi kau tak usah takut,tak perlu sembunyi....
Bukankah ada ArRahman Yang akan selalu Menemani....
Senandungmu mulai mengalun ku dengar..
Nyanyian kecilmu meliriskan lagu-lagu ceria nan cinta
Untuk menemani istirahatmu..
Kau pandangi bintang yang kau yakini tak akan pernah meninggalkan langit
Kau petik ia dan kau dekap sungguh untuk menemanimu
Lalu percayalah esok pagi pasti akan lebih berwarna dan penuh hikmah...
Cerialah adindaku karna ceriamu membantu dunia lebih bisa berpijar
Bahkan kumbang ungu di sudut bumi tak akan mampu mengalahkanmu
Terseyumlah ,tetaplah tersenyum walau kaca-kaca berantakan ramai dan bising,walau anekdot seringkali berbohong dan menawarkan suara-suara asing..
Melangkahlah dan tetapkan langkahmu walau kau lihat penat di depan ,walau letih senantiasa menahan...
Jagalah kesucian dan tetap jagalah walau sejuta rayu menawarkan,walau sejuta goda mencoba merusakkan....
Aku tahu engkau bisa
Karena bagiku kaulah langitku yang kokoh tanpa tiang diatas sana...
Karena kaulah adindaku yang sedang belajar dan suatu hari pasti giliranmu akan mengajarkan....
Karena....
engkaulah salah satu hamba-NYA yang DIA sayang......
Dan engkau ada disana....
Hamparan rumput yang ceria menghijau..di hamburan putik-putik bunga yang kebanyakan berwarna pink....
Dan ada engkau disitu..
Yeng perlahan mengepakkan sayap..yang sedang merajut benang-benang cita...yang sedang mendengar sang hidup mendongengkan cerita....
Harmoni taman sebiru langkah yang semakin hari semakin berlari....
Tapi masa ini adalah detik nan indah...,tempat mencari kepingan dan menuliskan huruf-huruf takdir kita...
Arak awan membawa labirin yang suatu hari pasti kan terurai...
Harapan akan ada bila kau harapkan...
Mimpi kan terwujud jika kau bersujud memohon,dan mulai bergerak tanpa ragu tanpa lunglai...
Taman selalu ada disini menjadi tempat istirahatmu dan pasti aku kan menjaganya...
Terbanglah adinda kecilku...,kuatkan tulang-tulang sayapmu...
Keindahan akan mewarnai jika sang hati mulai menari...
Yang Maha Cinta akan tersenyum jika melihatmu berjuang menjaga kesucianmu ,ketataanmu..
Hingga pada suatu saat nanti...DIA akan meanugerahi taman yang sesungguhnya...taman Jannah yang kita semua rindukan dan kau akan menjadi salah satu bidadarinya.....
Adindaku.....
Hari mungkin tak selamanya berkesan....
Kadang matahari berbinar terlalu pijar karena mega yang enggan menyapa..
Kadang hujan terlalu deras memancar karena rahmat yang banyak ditukar dengan kebodohan...
Tapi kau tak usah takut,tak perlu sembunyi....
Bukankah ada ArRahman Yang akan selalu Menemani....
Senandungmu mulai mengalun ku dengar..
Nyanyian kecilmu meliriskan lagu-lagu ceria nan cinta
Untuk menemani istirahatmu..
Kau pandangi bintang yang kau yakini tak akan pernah meninggalkan langit
Kau petik ia dan kau dekap sungguh untuk menemanimu
Lalu percayalah esok pagi pasti akan lebih berwarna dan penuh hikmah...
Cerialah adindaku karna ceriamu membantu dunia lebih bisa berpijar
Bahkan kumbang ungu di sudut bumi tak akan mampu mengalahkanmu
Terseyumlah ,tetaplah tersenyum walau kaca-kaca berantakan ramai dan bising,walau anekdot seringkali berbohong dan menawarkan suara-suara asing..
Melangkahlah dan tetapkan langkahmu walau kau lihat penat di depan ,walau letih senantiasa menahan...
Jagalah kesucian dan tetap jagalah walau sejuta rayu menawarkan,walau sejuta goda mencoba merusakkan....
Aku tahu engkau bisa
Karena bagiku kaulah langitku yang kokoh tanpa tiang diatas sana...
Karena kaulah adindaku yang sedang belajar dan suatu hari pasti giliranmu akan mengajarkan....
Karena....
engkaulah salah satu hamba-NYA yang DIA sayang......
kamu yang tanda tanya....
Lama ku berfikir ,ditemani serat-serat yang terkadang cemas....
Berfikir tentang kau........yang tanda tanya,
Langit terasa biru ,asing dan lapang..
Semangat sang kalbu tak akan kuasingkan
Walau kadang harus menemui lipstik-lipstik merah jambu yang senantiasa merayu..
Ku sandarkan harapku pada magrib yang merangkulku....
Hingga lama ku berfikir ,hingga sang kalbu menjadi pagi,hingga doa kembali menanti...
Engkaulah yang tanda tanya....
Siapakah engkau..?
Aku kangen padamu.....
Yang sama sama kita berdiri di pintu kerinduan,dan kau tersenyum dengan dzikirmu...
Siapakah engkau..?
Yang menangis di garis cahaya...yang menarik lurus garis cinta....
Yang lama aku harapkan,yang slalu sang kalbu tunggu...
Siapakah engkau..?
Yang menemani di kala sangsi,yang menguatkan di kala rapuh,yang menseka peluh dikala letih,dan memelukku dengan canda romantis..
Siapakah engkau...?
Yang rindu akan Rabbnya..yang terlalu manis hingga tanpa kusadari air mata syukurku menetes memuji Ya Rahim karna telah DIA titipkan engkau untuk menemani....
Engkaukah itu...?
Yang akan menjadi ibu dari anak-anakku,anak-anak kita yang akan kita ajari bagaimana mereka menjual diri untuk Tuhannya...
Engkaukah itu...?
Duhai bidadariku....Zaqfaranku....
Siapakah engkau....Engkaukah itu.....?
Siapapun engkau.....Engkau adalah gadisku.....
Berfikir tentang kau........yang tanda tanya,
Langit terasa biru ,asing dan lapang..
Semangat sang kalbu tak akan kuasingkan
Walau kadang harus menemui lipstik-lipstik merah jambu yang senantiasa merayu..
Ku sandarkan harapku pada magrib yang merangkulku....
Hingga lama ku berfikir ,hingga sang kalbu menjadi pagi,hingga doa kembali menanti...
Engkaulah yang tanda tanya....
Siapakah engkau..?
Aku kangen padamu.....
Yang sama sama kita berdiri di pintu kerinduan,dan kau tersenyum dengan dzikirmu...
Siapakah engkau..?
Yang menangis di garis cahaya...yang menarik lurus garis cinta....
Yang lama aku harapkan,yang slalu sang kalbu tunggu...
Siapakah engkau..?
Yang menemani di kala sangsi,yang menguatkan di kala rapuh,yang menseka peluh dikala letih,dan memelukku dengan canda romantis..
Siapakah engkau...?
Yang rindu akan Rabbnya..yang terlalu manis hingga tanpa kusadari air mata syukurku menetes memuji Ya Rahim karna telah DIA titipkan engkau untuk menemani....
Engkaukah itu...?
Yang akan menjadi ibu dari anak-anakku,anak-anak kita yang akan kita ajari bagaimana mereka menjual diri untuk Tuhannya...
Engkaukah itu...?
Duhai bidadariku....Zaqfaranku....
Siapakah engkau....Engkaukah itu.....?
Siapapun engkau.....Engkau adalah gadisku.....
Selasa, 22 Desember 2009
All About Love

Haruskah menyembunyikan rasa cinta (kecuali kepada kekasih)? Tidak bolehkah mengekspresikan cinta? Mengapa? Bagaimanakah ekspresi cinta yang islami? Berikut uraian dari M. Quraish Shihab, Perempuan (Jakarta: Lentera Hati, 2006), hlm. 87, 91-94:
Boleh jadi, ada orang yang malu bila bercinta sehingga menyembunyikan cintanya kecuali kepada kekasih. Ini bukanlah pada tempatnya, tidak juga dianjurkan agama. Silakan bercinta dan luapkanlah cinta kepada kekasih selama tidak melanggar agama dan norma budaya.
….
Cinta [pada] masa lalu adalah emosi yang meluap-luap, tetapi penuh kesucian dan kehormatan. Karena itu, betapapun hangatnya cinta, kehormatan selalu saja mengarahkan cinta ke arah yang wajar karena kehormatan lebih kuat daripada cinta. Ini pulalah yang menjadikan para pencinta saling menjaga kehormatannya dan mengindahkan nilai-nilai budaya yang berlaku. Ketika itulah dikenal cinta demi cinta dan pengorbanan demi cinta. Perempuan dengan cinta seperti ini, tidak dipandang hanya dari sisi kecantikan lahiriahnya, tetapi lebih-lebih kepada kecantikan jiwanya. Ini pulalah yang menjadikan cinta pada masa lalu bertahan sangat lama –kalau enggan berkata langgeng– dan cinta seperti itulah yang dikehendaki agama, yakni memandang lawan jenis sebagai manusia dwi-dimensi –ruh dan jasad– yang menyandang keindahan ruhani dan jasmani.
Para pakar mengingatkan perbedaan antara cinta dan syahwat. Cinta adalah kecenderungan hati yang mendalam terhadap sifat-sifat lahir dan batin kekasih, sedangkan syahwat hanyalah dorongan nafsu kepada sifa-sifat lahiriah kekasih, yakni kepada jasa saja. Karena itu, mestinya tidak ada cinta dari pandangan pertama karena pandangan pertama belum dapat mengantar kepada pengetahuan apalagi kekaguman kepada sifat-sifat batiniah kekasih. Pandangan pertama, jika dinamai cinta, penamaan cinta itu hanyalah karena dia dapat menghasilkan cinta jika si pemandang menjadikannya tangga yang dia lalui guna menggapai cinta.
Cinta menuntut kesetiaan. Kesetiaan itu menuntut pencinta menepati janji-janjinya, memelihara kekasihnya serta nama baiknya, baik di hadapan maupun di belakangnya, menjauhkan segala yang buruk dan yang mengeruhkan jiwanya, membantunya memperbaiki penampilan dan aktivitasnya, menutupi kekurangannya, serta memaafkan kesalahannya. Yang dicintai pun harus demikian, jika ia telah menyambut cinta yang ditawarkan. Namun, jika ia menolak, moral menuntutnya untuk tidak berpura-pura mencintai si pencinta, apalagi mempermalukannya dengan membeberkan kepada siapa saja kekaguman si pencinta itu.
Cinta adalah pohon yang tumbuh subur di dalam hati. Akarnya adalah kerendahan hati kepada kekasih, batangnya adalah pengenalan kepadanya, dahannya adalah rasa takut kepada Tuhan dan kepada makhluk –jangan sampai ada yang menodainya– dedaunannya adalah rasa malu –malu mempermalukan dan dipermalukan– buahnya adalah kesatuan hati yang melahirkan kerja sama, sedangkan air yang menyiraminya adalah mengingat dan menyebut-nyebut namanya. Demikian yang ditulis sementara orang.
Cinta mengundang dan mendorong pencinta untuk melakukan aneka aktivitas terpuji, seperti keberanian, kedermawanan, pengorbanan, dan sebagainya. Cinta melahirkan gerak positif. Dengan demikian, ia adalah kehidupan dan kebahagiaan. Karena itu, sungguh tepat ungkapan yang menyatakan: “Jika Anda tidak mencinta dan tidak mengetahui apa cinta, maka jadilah batu karang yang kukuh kering kerontang.“
Inilah yang mengundang para pemikir dan ulama membicarakan cinta dan membahasnya, bahkan itulah yang menjadikan mereka bercinta. Karena itu pula Anda tidak perlu heran menemukan ulama yang dituduh kaku atau sangat ketat dalam pandangan agama, justru berbicara dengan sangat indah tentang cinta, bahkan larut dalam cinta karena cinta seperti itulah yang dikehendaki agama dan moral.