
Nayla berangkat sekolah dulu ya mak,...!!!
nyaring teriakan Nayla, bergema ke seluruh penjuru bumi menyambut pagi...
Dan emak dengan lembut tersenyum sambil mengecup kening Nayla
“iya sayang,...hati hati di jalan...jangan bandel di sekolah yah...”
.......
Tapi suara suara itu menguap seiring waktu dan takdir yang berlalu...
Nayla tetaplah Nayla...
Bedanya tak ada lagi suara yang kini menjadi sebuah kenangan baginya...
Nayla sekarang sendiri...
Menghadapi laju hidup yang kian berakhir tak pasti...
emak telah pergi,abah juga telah pergi...
Tetes air mata Nayla subuh itu mengantarkan doa syahdunya..
Dikeheningan ia memohon ampunan pada Allah untuk kedua orang tuanya yang sekarang sudah tak bisa lagi bersamanya..
Nayla tetaplah Nayla...
Gadis kecil yang tegar...walau hidup menamparnya begitu keras..
Takdir melukai hati mungilnya, dengan sayatan yang begitu dalam..
Tapi satu hal,keajaiban kecilnya tak akan pernah hilang...
..........
Nayla bersiap berangkat sekolah...ia tetap tersenyum tulus pada dunia..
Senyumnya begitu manis...
Semangatnya tak pernah padam,tetap berpijar walau seperti lilin di tengah-tengah derasnya hujan..
Nayla takkan menyerah..
Ia harus tetap sekolah..Lagian hari ini ia harus ulangan matematika..
Pelajaran kesukaannya,..ia mau pertahankan nilainya seperti tes yang lalu...
Tak lupa ia siapkan uang hasil dari sisa mengamen kemarin sore, untuk bayar satu buku pelajaran yang hari ini wajib ia bayar,walau harus diangsur...
Nayla melenggang menempuh jalan harap dan asa...
Melewati tepian-tepian orang orang tersisihkan...
Nayla berlari menuju gerbang sekolah bersama mimpi-mimpi besarnya..
Yang ia percaya pasti bisa jadi nyata..
Gadis sekecil itu seharusnya belum pantas bermimpi..
Gadis sekecil itu seharusnya baru saatnya bermain dengan boneka beruang dan teman teman hayalannya...
Tapi tidak bagi Nayla...
Ia harus berharap dan terus berharap,belajar menantang hidup..
Berteriak di telinga sang takdir,berusaha...berusaha tetap berteriak....
Walau suara lirihnya sering tak dipedulikan,
walau suara lembutnya terdistorsi raungan ketidakadilan...tapi ia terus berteriak,bersenandung,bernyanyi dan segala hal yang ia lakukkan yang menyatakan ...”akulah Nayla,gadis kecil yang kelak akan menjadi orang bermakna....”
Sepulang sekolah tak ada kata istirahat baginya...
Adzan dzuhur telah menggema,ia sejukkan harapannya disiang itu..
Doa akan mengawali petualangan sorenya..”Ya,Allah berikanlah aku uang lima belas ribu saja buat bayar uang semesteran seminggu lagi Ya,...”
Doanya bernuansa di sejuknya angin dan binarnya mentari siang itu
Setelah itu ia ambil gitar rapuh yang selalu menemaninya mencari kepingan demi kepingan harapan...
Tak lupa ia masukkan mukena lusuhnya di tas sekolah yang telah ia keluarkan isi bukunya...
tas kumal yang senantiasa menemaninya sekolah dan berpetualang..
Tampaknya hari ini ia akan berpetualang sampai isya tiba...
Takut tak sempat pulang ke rumah buat sholat...
Nayla...tetaplah Nayla....
Nyanyian kecilnya,menggema bahkan sampai menggetarkan langit dan kantung-kantung kepastian....
Nayla.....berlarilah...
Aku percaya padamu....aku berdoa untukmu...
Aku berharap bersamamu.....
Engkau tak sendirian...
Ada semiliar nyanyian doa penuh harapan..
Dari anak-anak pilihan sepertimu...
Pegang erat mimpimu....
Dan percayalah...
ALLAH sayang padamu.....
( puisi ini untuk nayla-nayla yang saat ini sedang bermimpi sambil mendendangkan sebuah lagu di perempatan perampatan jalan,di terminal,di bus kota......buat : teman teman anak jalanan di seluruh penjuru negeri..,)
0 komentar:
Posting Komentar